FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu
faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial, budaya dan ekonomi.
1. Faktor Fisik Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor fisik seorang ibu hamil
dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status
kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke
pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik
kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante
Natal Care (ANC) tersebut adalah :
·
Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan
ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
·
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan
mental ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan
(bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat
berguna bagi ibu dan janinnya.
·
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan
pada ibu hamil dan janinnya.
·
Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan
selamat. Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat
tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan
dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak.
·
Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika
kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa
nifas pun dapar berjalan dengan lancar.
·
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
bayi. Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu
dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun.
Karena manfaat memeriksakan
kehamilan sangat besar, maka dianjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya secara rutin di tempat pelayanan kesehatan terdekat.
a. Status
kesehatan
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status
kesehatan atau penyakit yang dialami ibu hamil yaitu:
1)
Penyakit
atau komplikasi akibat langsung kehamilan. Termasuk dalam klasifikasi ini
adalah hyperemesis gravidarum,
preeklampsia / eklampsia, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan
ektopik,kelainan plasenta atau selaput janin, perdarahan antepartum, dan
gemeli.
2)
Penyakit
atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan. Terdapat
hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi
kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan. Contoh yang
termasuk dalam kehamilan ini adalah:
·
Penyakit atau kelainan alat kandungan, varises vulva,
kelainan bawaan, edema vulva, hematoma vulva, peradangan, gonorea,
trikominisiasis vaginalis, kandidiasis, amoebasisi, DM, bartholinitis, kista
bartholini, kondiloma akuminata, fistula vagina, kista vagina, kelainan bawaan
uterus, kelainan letak uterus, prolapsus uteri, tumor uteri, mioma uteri,
karsinoma servik, karsinoma korpus uteri, dan lain-lain.
·
Penyakit kardiovaskular misalnya peyakit jantung,
hipertensi, stenosis aorta, mitral isufisisensi, jantung rematik, endokarditis.
·
Penyakit darah misal, anemia dalam kehamilan,
leukemia, penyakit hodgkin, hemostasis dan kelainan pembekuan darah, purpura
trombositopeni, hipofibrinogenemia, iso-imunisasieri-troblastosisfetalis.
·
Penyakit saluran nafas misalnya,influenza,bronchitis,
pneumoni, asma bronkiale, TB paru.
·
Penyakit traktus digestivus misalnya ptialismus,
karies, gingivitis, pirosis, hernia diafragmatikagastritis, ileus, valvulusta,
hernia, appendiksitis, colitis, megakolon, tumor usus, hemorroid dan lain-lain
·
Penyakit hepar dan pancreas
·
Penyakit ginjal dan saluran kemih
·
Penyakit endokrin
·
Penyakit saraf
·
Penyakit menular misalnya, penyakit akibat hubungan seksual,
campak, parotitis,malaria dan lain-lain.
Beberapa pengaruh penyakit terhadap
kehamilan adalah terjadi abortus, anemia berat partus prematurus, asfiksia
neonaturum, shock dan perdarahan. Pemahaman mengenai penyakit- penyakit
tersebut akan menjadi dasar identifikasi faktor resiko sehingga mampu melakukan
deteksi. Proses pengkajian data dan anamnese sangat perlu dalam menggali
komponen-komponen penyakit yang menyertai kehamilan.
b. Status gizi
Status gizi
ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi
yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil. Diketahui
bahwa janin membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya.
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang
dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup. Selain itu status gizi ibu hamil
juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan
gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya.
Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan
makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat
berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar
melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.
Yang harus diperhatikan adalah ibu
hamil harus banyak mengkonsumsi makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu
protein hewani seperti daging atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe
sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi garam atau
makanan yang terlalu asin.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar
adalah sebagai berikut:
1)
Asam folat
Asam folat adalah bagian dari vitamin B kompleks yang
dapat diisolasi dari daun hijau (seperti bayam), buah segar, kulit, hati,
ginjal, dan jamur. Asam folat disebut juga dengan folacin/liver lactobacillus
cosil faktor/faktor U dan faktor R atau vitamin B11. Kebutuhan akan folic acid
sampai 50-100 mg/hari pada wanita normal dan 300-400 mg/hari pada wanita hamil
sedangkan hamil kembar lebih besar lagi..
Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan plasenta,
abortus habitualis, solusio plasenta, dan kelainan kongenital pada janin.
Pemberian asam folat diberikan pada masa
perikontrasepsi, satu bulan sebelum konsepsi dan 1 bulan post konsepsi, karena
neural tube manusia menutup pada minggu ketiga post konsepsi. Minimal pemberian
suplemen asam folat yang dimulai 2 bulan sebelum konsepsi dan belanjut hingga 3
bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah 500
mikrogram, sedangkan untuk kelompok dengan faktor resiko adalah 4 mg/hari.
2) Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein.Hal ini juga efektif unutk menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein.Hal ini juga efektif unutk menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
3) Pembentukan
jaringan dari janin dan tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910 gran dalam 6
bulan terakhir kehamilan dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu
hamil.
4) Zat besi
(FE)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi
secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan
sintesa darah otot. Setiap
tablet besi mengandung FeSO4 320 mg ( zat besi 30 mg ), minimal 90 tablet
perhari.
5) Kalsium
Untuk pembentukan dan tulang gigi bayi, kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg perhari.
Untuk pembentukan dan tulang gigi bayi, kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg perhari.
6) Pemberian
suplemen vitamin D terutama pada kelompok berisiko penyakit menular seksual dan
di negara dengan musim dingin yang panjang.
7) Pemberian
yodium pada daerah yang endemik kretinisme.
8) Tidak ada
rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, Magnesium, dan minyak ikan selama
hamil.
Perbandingan kebutuhan gizi wanita normal dan hamil
Makanan
|
Ibu Normal
|
Ibu Hamil
|
Kalori (kal)
|
2.500
|
2.780
|
Protein (gram)
|
60
|
72
|
Kalsium (gram)
|
0,8
|
1,5
|
Feerum (Fe) (mg)
|
12
|
15
|
Vitamin A (IU)
|
5.000
|
5.200
|
Vitamin B (mg)
|
1,5
|
1,7
|
Vitamin C (mg)
|
70
|
80
|
Vitamin D (SI)
|
2,2
|
2,5
|
Riboflavin
|
15
|
18
|
Asam Nikotin
|
600
|
Kenaikan berat badan selama hamil adalah 10-20 kg atau
20% dari berat badan ideal sebelum hamil. Proporsi kenaikan berat badan selama
hamil adalah sebagai berikut:
Usia Kehamilan
|
Kenaikan Berat Badan
|
Faktor Kenaikan Berat Badan
|
Trimester I
|
± 1 kg
|
Hampir
seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu.
|
Trimester II
|
± 3 kg
atau 0.3 kg/ minggu
|
60%
dikarenaka pertumbuhan jaringan pada ibu.
|
Trimester III
|
± 6 kg
atau 0,3-0,5 kg/ minggu
|
60%
dikarenakan pertumbuhan jaringan janin. Timbunan lemak pada ibu ± 3 kg.
|
Penilaian Status Gizi:
1)
Berat badan
dilihat dari Quetelet atau body mass index.
Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering
dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir rendah.Indikator
untuk penilaian indexs masa tubuh adalah:
Nilai IMT
|
Kategori
|
Kurang dari 20
|
Underweight/ dibawah normal
|
20-24,9 kg
|
Desirable/ normal
|
25-29,9
|
Moderate obesity/ gemuk/ lebih dari normal
|
Over 30
|
Severe obesity/ sangat gemuk
|
2)
Ukuran
lingkar lengan atas ( LILA)
Standar minimal untuk lengan atas pada wanita dewasa
adalah atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika ukuran LILA kurang dari 23,5
maka interprestasinya adalah kurang energi kronis.
3)
Kadar
hemoglobin
Kurang gizi
pada ibu hamil
Bila ibu mengetahui kurang gizi pada
kehamilannya maka akan menimbulkan masalah baik pada ibu hamil atau pada janin:
1) Terhadap ibu
Kekuurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan
resiko dan komplikasi antara lain: perdarahan, anemia dan lain-lain
2) Terhadap
persalinan
Pengaruh kekurangan gizi terhadap proses persalinan
dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (
premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
3) Tehadap
janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi
proses pertumbuhan janin dan dapt menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir
mati, kematian neonatal.
c. Faktor-faktor gaya hidup
Cara hidup yang serba sibuk dan
terburu-buru seperti yang banyak dijalani oleh para wanita pada masa kini,
dapat memperbesar kemungkinan bahkan kadang-kadang langsung menyebabkan salah
satu gejala kehamilan yang tidak enak yaitu rasa mual di pagi hari, keletihan,
sakit punggung dan gangguan pencernaan.
Selain itu, ada beberapa gaya hidup yang mempengaruhi wanita hamil antara lain:
Selain itu, ada beberapa gaya hidup yang mempengaruhi wanita hamil antara lain:
1)
Kebiasaan
minum jamu
Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang
beresiko bagi wanita hamil, hal ini terjadi terutama apabila minum jamu pada
trimester satu.
Efek minum jamu:
a)
Bagi janin
·
Dapat membahayakan tumbuh kembang janin
·
Menimbulkan
kecacatan
·
Abortus
·
BBLR
·
Partus
prematurus
·
Kelainan ginjal
dan jantung janin
·
Asfeksia
neonatorum
·
Kematian janin
dalam kandungan.
b)
Bagi ibu:
·
Keracunan
·
Kerusakan
jantung dan ginjal
·
Syok
·
Perdarahan.
Efek-efek tersebut dapat terjadi
dikarenakan kandungan zat-zat tertentu pada jamu baik berupa bahan herbal
maupun bahan lain yang mungkin tidak aman bagi ibu.
2) Mitos
Mengenai mitos atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya dan adat istiadat tertentu. Contoh : ada mitos mitoni, tidak boleh makan makanan yang berbau amis, tidak boleh mempersiapkan keperluan untuk persalinan dan bayi, minum air putih dan sebagainya. Mitos yang mendukung asuhan tentunya diperbolehkan sedangkan yang nembahayakan dalan asuhan kehamilan semestinya kita cegah dengan memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang tepat pada ibu hamil.
Mengenai mitos atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya dan adat istiadat tertentu. Contoh : ada mitos mitoni, tidak boleh makan makanan yang berbau amis, tidak boleh mempersiapkan keperluan untuk persalinan dan bayi, minum air putih dan sebagainya. Mitos yang mendukung asuhan tentunya diperbolehkan sedangkan yang nembahayakan dalan asuhan kehamilan semestinya kita cegah dengan memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang tepat pada ibu hamil.
3)
Aktivitas seksual
Berdasarkan konsep evidence bahwa ibu hamil tidak
harus menghentikan aktivitas seksual ataupun secara khusus mengurangi aktivitas
seksual. Larangan dalam aktivits seksual ibu hamil merupakan hal yang tidak
tepat atau tidak evidence terdapat perubahan yang cukup jelas mengenai
kenyamanan seksual selama hamil, mungkin terjadi peningkatan atau penurunan
libido. Namun menurut konsep evidence based menyatakan bahwa pengaruh aktivitas
seksual selama masa kehamilan tidak terbukti siknifikan berhubungan dengan
peristiwa mulainya persalinan.
4)
Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari
Tidak ada rekomendasi dalam
asuhan kehamilan bahwa ibu hamil itu tidak boleh sama sekali melakukan
aktifitas pekerjaan rumah tangga ataupun bekerja di luar rumah, yang
penting diperhatikan adalah keseimbangan dan toleran dalam pekerjaan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan atau aktifitas bagi ibu hamil adalah
tingkat keamanannya bagi ibu hamil. Nasehat yang perlu disampaikan adalah bahwa
ibu hamil tetap boleh melakukan aktifitas atau pekerjaan tetapi cermati apakah
pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan beresiko atau tidak untuk kehamilannya.
5)
Senam hamil
Ibu hamil bisa melakukan senam
hamil untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisisk ibu hamil,
memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan pegal-pegal, dan aktifitas
otot dan panggul untuk menghadapi persalinan.
6)
Perokok
Merokok adalah perilaku yang
merugikan dan membahayakan bagi ibu hamil. Ibu hamil yang perokok akan beresiko
menurunkan berat bayi lahir.
Efek yang muncul diakibatkan merokok adalah:
a)
Bagi janin
·
BBLR
·
Persalinan
preterm
·
Kematian
perinatal.
·
Pengaruh
nikotin terhadap janin menimbulkan efek kenaikan tekanan pada otak janin dan
peningktan denyut jantung janin.
b)
Bagi ibu
·
Penyakit paru
·
Jantung
·
Hipertensi
·
Kanker dan
lain-lain.
Faktor
lingkungan yang baik dan strategis merupakan salah satu upaya yang penting
untuk menghentikan kebiasaan merokok bagi ibu daripada pemberian konseling
tentang bahaya merokok. Para bidan, dokter spesialis kebidanan harus mendukung
upaya untuk menghentikan merokok melalui kegiatan
a)
Antenatal care
b)
Kelas antenatal bagi perokok
c)
Mengurangi periklanan tentang rokok
d)
Area bebas rokok
e)
Mengembangkan dan mendukung kebijaksanaan tentang upaya mengurangi merokok
di institusi atau tempat kerja masing-masing.
7)
Kehamilan di luar nikah dan Kehamilan yang tidak diinginkan
Kehamilan tidak diinginkan
biasanya dialami oleh para remaja yang dikarenakan seks pra nikah atau seks
bebas. Selain itu juga bisa terjadi pada ibu dengan status marital atau
pasangan suami istri yang sudah menikah yang sedang tidak merencanakan
kehamilan, hal ini dikarenakan oleh kegagalan alat kontrasepsi.
Reaksi wanita yang mengalami hamil diluar nikah:
Reaksi wanita yang mengalami hamil diluar nikah:
a)
Melarikan diri dari tanggung jawab, melakukan abortus, membuang anaknya,
menitipkan anak ke oaring alin atau panti asuhan.
b)
Berusaha melakukan aborsi atau bunuh diri.
c)
Melakukan pekerjaan seorang ibu walau dengan keterpaksaan.
Pada kehamilan
di luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan bila dipertahankan
kemungkinan orang tuanya akan menjadi single parents, bila pasanagan tidak mau
menikahinya. Kalau terjadi pernikahan bisa terjadi perkawinan bermasalah dengan
beban perasaan tidak nyaman, stress, dihantui rasa malu, rendah diri,merasa
bersalah atau berdosa, dpresi atau tertekan, pesimis dan lain-lain. Dalam hal
ini peran bidan juga diperlukan unutk membantu memberikan penyuluhan tentang
seks kepada masyarakat khususnya para remaja agar terhindar dari seks bebas. Selain itu bidan juga harus memberikan konseling pada pasangan usia subur
untuk memilih alat kontrasepsi yang aman dan nyaman. Dengan demikian masalah
hamil di luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan tidak lagi terjadi.
d. Subtance abuse
Adalah prilaku yang merugikan
atau membahayakan bagi ibu hamil, termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat
atau zat-zat tertentu yang membahayakan ibu hamil.
1) Penggunaan obat-obat selama hamil
2) Merokok
3) Alkohol dan caffeine
4) Hamil dengan ketergantungan obat atau penggunaan NAPZA
5) Sinar rontgen atau radiasi
e. Kehamilan di luar nikah dan kehamilan tidak
diinginkan
Kehamilan tidak diinginkan
biasanya dialami para remaja yang dikarenakan sex pranikah, atu sex bebas, juga
dapat terjadi pada kasus ibu marital atau pasangan suami istri yang sudah
menikah yang sedang tidak merencanakan kehamilan, hal ini biasanya dikarenakan
kegagalan alat kontrasepsi.
f. Kehamilan dengan kematian janin dalam kandungan
Ibu hamil dan janin mati dalam
kandungan akan mengalami proses kehilangan karena sudah ada proses dekat dengan
bayinya. Pada proses kehilangan, ibu akan
menunjukkan reaksi emosional.
2. Faktor Psikologis/ Jiwa Dalam Kehamilan
Stressor adalah stress yang terjadi pada
ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan
ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan
emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.
a. Stressor internal
Meliputi kecemasan, ketegangan,
ketakutan, penyakit, cacat, tidak percaya diri, perubahan penampilan, peran
sebagai orang tua, sikap ibu terhadap kehamilan, takut terhadap kehamilan,
persalinan, kehilangan pekerjaan.
b. Stressor eksternal
Status marital, mal adaptasi,
relationship, kasih sayang, support mental dan brokenhome.
Dukungan
keluarga juga merupakan andil yang besar dalam
menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan,
mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil
akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani
kehamilan, persalinan dan masa nifas.
3. Faktor Lingkungan Sosial, Budaya Dan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas
kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang
digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau
perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku
makan juga harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat.
Jika ada makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka
sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene. Ibu hamil harus selalu
menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa
lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap
keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam
proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat
memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga
kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya
perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan
proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
Yang patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan
bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses
fisiologis yang akan dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan
seksual. Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian
rupa agar dapat dilalui dengan am
Sports Betting - Mapyro
BalasHapusBet the moneyline from 1:25 PM to 11:00 PM. sol.edu.kg See more. MapYO Sportsbook poormansguidetocasinogambling.com features 출장안마 live odds, live streaming, 바카라 사이트 and detailed information.